Hot News

Demokrat, Golkar dan Gerindra Kota Tasik Resmi Berkoalisi


BANDUNG - Segala persiapan dan konsolidasi menjelang pilkada kota Tasikmalaya 2017 mendatang gencar dilakukan. Salah satunya dengan pembentukan ‘Koalisi Perubahan’ yang digawangi tiga partai besar yakni Partai Golkar, Partai Demokrat dan Partai Gerindra di Tasikmalaya, Minggu, (03/04/2016). Ketiganya resmi merapatkan barisan guna merebut singgasana walikota dan wakil walikota Tasikmalaya periode 2017-2021.
Belum diketahui siapa yang bakal lahir sebagai calon walikota atau wakil walikota dari rahim Koalisi Perubahan ini. Beberapa ring tahapan harus dilalui dalam proses penentuannya. Mulai dari pendaftaran terbuka di tingkat kota, penyerahan nama-nama pendaftar ke tingkat provinsi dan keputusan final dari pusat.
Ketua DPD Partai Golkar Kota Tasikmalaya, Noves Narayana menghimbau kepada seluruh kader di internal Koalisi Perubahan yang ingin maju sebagai calon agar segera bersiap diri untuk mendaftar dan melakukan gerakan-gerakan di masyarakat sebelum survei elektabilitas dilakukan.
“Kita akan terbuka insyaallah bulan April ini akan segera membuka pendaftaran dari koalisi perubahan, karena seperti halnya di Partai Golkar, pertengahan April ini akan keluar siapa yang akan mendaftar ke koalisi perubahan, “jelas Noves.
Diketahui, di internal Partai Golkar Kota Tasikmalaya sendiri, Noves disetujui maju sebagai kandidat calon walikota. Selebihnya, masih menunggu hasil pendaftaran usai.
Di tempat sama, Ketua DPC Partai Demokrat Kota Tasikmalaya Wahyu Sumawidjaja mengatakan bahwa di samping koalisi ini siap menahkodai calon terbaiknya, dibentuknya Koalisi Perubahan ini bukan semata ingin menampilkan sosoknya semata melainkan lebih ingin menonjolkan aspek perubahan mainset.
“Yang penting dalam koalisi ini adalah perubahan mainsetnya,  entah calon yang baru atau calon lama . Yang penting disepakati. Dengan inkumben bisa saja, “katanya.
Ketua DPC Partai Gerindra, Nandang Suryana, menandaskan bahwa dibentuknya koalisi perubahan tersebut sekaligus mematahkan anggapan bahwa hajat pilkada Kota Tasik berpotensi diisi oleh calon tunggal halnya seperti yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya. Baginya, porsi calon tunggal untuk Kota Tasik sangat kecil bahkan diprediksi tidak akan pernah terjadi.
“Kecuali calon tunggalnya dari Koalisi Perubahan. Itu baru boleh,”tukasnya.
Dua partai lain yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) besar kemungkinan turut berlayar di atas perahu koalisi ini. Sinyalemen ini tampak pada ungkapan Ketua DPC PPP Kota Tasik kubu Djan Farid, Pepen. Kata Pepen, PPP Kota Tasik siap mendukung penuh calon yang akan bertandang dan bertanding.
“Siap dukung koalisi perubahan seandainya tidak bisa mengusung. Walau pun kami masih ‘prihatin’, tapi kami akan titipkan kader terbaik kami ke Koalisi Perubahan,”ungkap Pepen.
Demikian halnya PKB, satu suara dan seirama akan melabuhkan dukungan kepada calon yang bakal diusung Koalisi Perubahan tersebut.  Sebagai partainya kaum sarungan, PKB merasa perlu turut andil dalam koalisi perubahan ini.
“Kalau ingin barokah, libatkan PKB di koalisi ini, “ucap Ketua DPC PKB Kota Tasikmalaya hasil Muscab Pasir Bokor, Abun Sulaeman seraya disambut gelak tawa hadirin. [tasikmalayasatu/ded]