Hot News

SBY Berikan Kuliah Umum di Sekolah Staf dan Komando TNI

BANDUNG - Senin (18/4) pagi, SBY memberikan kuliah umum di Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI, Markas Komando Sesko TNI, Jawa Barat. Kuliah umum, diantaranya, diikuti oleh 6 perwira Angkatan Darat, 47 orang dari Angkatan Laut, 43 orang dari Angkatan Udara, 4 orang dari kepolisian, serta 6 perwira masing-masing dari Arab Saudi, Srilanka, Australia, Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Pada kuliah umum ini, SBY berbicara tentang dinamika kawasan Asia Pasifik, major power relations, yaitu tentang sengketa Laut Tiongkok Selatan. SBY menyampaikan tentang posisi dan kepentingan Indonesia, juga sebagai negara terbesar di ASEAN yang memiliki peran penting pada sengketa Laut Tiongkok Selatan.
"Sekarang, bagaimana ASEAN, apakah bulat posisinya saat ini? Tidak bulat, tetapi saya dulu 10 tahun bersama teman-teman di ASEAN selalu mengatakan, kita tidak boleh pasif, tidak boleh tidak punya pendapat, apalagi kalau terpecah. Alhamdulillah kita (Indonesia), dianggap saudara tertua. Pandangan saya sebagai masyarakat politik dan keamanan, kita tidak boleh bungkam, meski tidak perlu berpihak. Tetapi ASEAN sebagai sebuah organisasi, harus punya posisi, dan sikap resmi kita itu, masih relevan," SBY menjelaskan.

SBY juga berharap, posisi Indonesia, sebagai negara yang tidak bersengketa dalam hal ini, sebaiknya tidak berdiam diri. "Posisi indonesia, tentu Pak Jokowi bisa meubah ini, namun pasti memahami kita sebagai regional player, sebaiknya tidak berdiam diri. Kita berharap sengketa diselesaikan dengan damai, menolak penggunaan militer sebagai instrumen. Kita beberapa kali melakukan tugas mediasi, tiga kali pula saya mencoba tidak eskalatif. Selain itu, saat PM Vietnam stand off dengan Tiongkok, akhirnya Indonesia membantu, dan pernah di Asean Summit, Presiden Filipina ingin walk out, lalu saya mengirim surat, dan akhirnya bisa berjalan. Karena kita bukan claimant state, kita saudara tua, dan kita bisa memediasi," SBY menambahkan. [fb-sby/ded]