Demokrat Jabar Dorong Relokasi Korban Bencana Pergeseran Tanah di Sukabumi
SUKABUMI – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Jawa Barat, Mayor Jenderal TNI (Purn) Iwan R Sulanjana menginstruksikan agar jajaran fraksi partai yang dipimpinnya terus mendorong relokasi warga Desa Nagrakjaya dan Desa Cimenteng, Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi.
Warga yang merupakan korban terdampak bencana pergeseran tanah itu kini sebagian besar tinggal di tenda pengungsian dan rumah-rumah tetangga yang tak jauh dari lokasi bencana.
Iwan menyebutkan, kegiatan sosial berupa pemberian sembako dan pembalut wanita ini merupakan program Demokrat Menyapa Rakyat.
“Saya berharap, Demokrat Menyapa Rakyat ini tidak hanya dijadikan jargon belaka.
Tetapi harus direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi saat ada bencana seperti ini,” imbuh Iwan seraya diamini Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kabupaten Sukabumi, Hendar Darsono, selasa (9/8/2016).
Menurutnya, setelah mendengarkan aspirasi dan informasi dari warga yang terdampak bencana alam, dirinya mendapatkan informasi bahwa bencana tersebut pernah terjadi beberapa kali. Termasuk pada 1915 dan 1072.
“Tetapi kejadian besarnya tahun ini. Mungkin karena penduduknya banyak. Saat kita berkunjung ke sana juga, kondisi tanahnya masih menunjukkan pergerakan. Makanya ini membutuhkan keseriusan informasi dari Badan Geologi,” paparnya.
Selain itu, berdasarkan informasi dari BPBD, kata Iwan, hasil penelitiannya baru turun. Namun, ia tak melihat hasil penelitian tersebut seperti apa.
“Saya harap lokasi yang rawan bencananya diberikan tanda. Sehingga warga tidak lagi masuk ke kawasan bahaya,” pintanya.
Hendar Darsono menambahkan, dengan bantuan dari Partai Demokrat tersebut diharapkan warga tidak kekurangan kebutuhan.
Namun, meskipun dirinya tak datang segera pasca bencana, dirinya mengetahui, Pemerintah Kabupaten Sukabumi pasca bencana langsung memberikan penanganan.
“Tidak ada kata terlambat. Karena masyarakat terdampak bencana masih membutuhkan bantuan. Besok lusa juga warga di sana masih membutuhkan bantuan. Tetapi kebutuhannya mungkin tidak sama,” paparnya.
Ia juga berharap, kondisi infrastruktur menuju lokasi pengungsian juga bisa segera diperbaiki. “Insya Allah kita akan mendorongnya. Apalagi di tanjakan yang susah dilalui. Jalan itu sangat butuh diperbaiki,” tukasnya.
Sementara hingga saat ini, akibat bencana tersebut jumlah rumah 427, terdiri dari 435 KK dengan jumlah 1.236 jiwa. Jumlah rumah rusak ringan 56, jumlah rumah rusak sedang 100, jumlah rumah rusak berat 174 dan jumlah rumah terancam 97 unit. [pojoksatu/ded]