Hot News

Hj. Siti Mufattahah: Waspada Enam Efek Berbahaya Penggunaan Kosmetik

GARUT - Untuk tampil cantik itu tidak harus memakai alat-alat kosmetik yang mahal. Demikian disampaikan Hj. Siti Mufatahah Anggota DPR RI dari Komisi IX Fraksi Partai Demokrat, saat memberikan materi pada kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui komunikasi, informasi dan edukasi obat tradisional, kosmetik, dan produk komplemen.
Kegiatan ini merupakan kerjasama denganBalai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bandung, digelar di Gedung Local Education Center (LEC) Garut, Minggu (24/10/2016)
“Remaja atau wanita cukup bisa merawat dan menjaga kesehatan, berpenampilan menarik, berbudi pekerti , maka aura wajahnya akan tampak lebih cantik.” Tutur Hj.Siti.
Dijelaskannya, urusan perawatan kecantika memang tidak bisa dilepaskan dari kaum wanita. Setiap wanita bisa dipastikan memiliki alat-alat kecantikan. Hanya saja wanita masa lalu, dengan saat ini sungguh berbeda.
“Zaman sekarang macam-macam alat kecantikan terus bermunculan. Beredar luas di pasaran. Sehingga dari semua kalangan usia dapat dengan mudah mendapatkan makeup atau alat-alat kecantikan. Jadi kita harus waspada dalam penggunaan kosmetik ini.” Jelasnya.
Menurut Hj.Siti, penggunaan kosmetik di usia dini akan berdampak kurang baik bagi kesehatan. Setidaknya ada enam dampak negatif bagi remaja bila menggunakan kosmetik yang berlebihan.

“Bagi kalangan usia dini khususnya, penggunaan kosmetik secara berlebihan dan terus menerus tanpa memperhatikan kadar bisa menyebabkan ketergantungan pada kulit, bila berhenti akan bereaksi kurang baik.” Ungkapnya.
Hj. Siti menjelaskan, penggunaan kosmetik secara berlebihan di usia dini dapat menyebabkan beberapa gangguan pada kulit, diantaranya iritasi berkepanjangan yang dapat menimbulkan jerawat, penuan dini, menghilangkan kecantikan alami, pubertas dini, serta kulit menjadi kebal.
“Terkadang kita tidak sadari, bahan-bahan kosmetik yang dipakai berproses dan bekerja dalam tubuh kita berasal dari bahan-bahan kimia. Bahan-bahan Kimia ada yang berbahaya, dan ada yang tidak berbahaya. Untuk menentukan berbahaya atau tidaknya, maka perlu ada penelitian dan pengawasan.” Urainya.
Diharapkannya, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) melakukan tindakan keras bila ditemukan oknum yang yang tidak bertanggung jawab. “Saya apresia kegiatan BBPOM Bandung yang menggelar kegiatan sosialisasi seperti ini, ini akan mencerahkan masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu, Asep Mulyatin salah seorang peserta seminar menyampaikan terima kasinya kepada Hj. Siti, yang selalu gita menyampaikan pencerahan kepada masyarakat, termasuk penggunanan obat, makanan dan kosmetik.
”Sekarang ini banyak produsen kosmetik yang tidak lagi memperhatikan keamanan dan keselamatan . Sudah berapa banyak kasus para produsen kosmetik kedapatan mencampur bahan kosmetik dengan bahan-bahan berbahaya seperti mercury. Padahal bahan kimia ini sangat berbahaya jika terakumulasi dalam tubuh kita. Dengan kegiatan seperti yang dilakukan Ibu (Hj.Siti Mufattahah/ red) tentunya sangat bermanfaat bagi masyarat luas. Saya haturkan terima kasih pada Hj. Siti yang selalu peduli pada masyarakat, khususnya di Garut.” Ungkapnya. [ge/ded]