Hot News

Demokrat Siapkan Strategi Lawan PDIP di Pilkada Bandung Barat


BANDUNG BARAT
 – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Bandung Barat tengah menyiapkan strategi besar untuk melawan PDI Perjuangan di Pilkada Kabupaten Bandung Barat pada 2018 mendatang. Salah satunya, dengan mempersiapkan memorandum of understanding (MoU) terkait koalisi besar dengan sejumlah partai yang rencananya akan dideklarasikan pada November ini.
Ketua DPC Partai Demokrat KBB, Iwan Setiawan menegaskan, partainya bersama koalisi nanti harus benar-benar mempersiapkan strategi untuk memenangkan Pilkada. Tahun ini, kesempatan besar bagi Partai Demokrat bisa memimpin lima tahun ke depan. “Sejumlah partai koalisi kini sedang memantapkan terkait arah koalisi tersebut. Untuk menindaklanjuti kesepakatan koalisi, kita masih menggodoknya. Namun, untuk MoU, mudah-mudahan paling lambat kita bisa lakukan di akhir November nanti,” tegasnya.
Iwan menambahkan, dalam menetapkan syarat koalisi itu adalah memiliki visi dan misi yang sama. Setelah sejumlah partai memiliki visi dan misi sama, baru itu bisa untuk menemukan sosok atau figur calon kepala daerah. Dengan demikian, menurutnya sejumlah partai kini tengah menunggu momentum tepat dalam mendeklarasikan koalisi besar tersebut. “Kami bersama partai koalisi tinggal menunggu momentum saja yang tepat untuk diumumkan. Karena memang ini membutuhkan persiapan khusus,” ujarnya.
Iwan menjelaskan, saat ini sejumlah partai seperti Demokrat, Gerindra, PKS, dan PAN tengah berkomunikasi intensif. Sementara partai Golkar dan Hanura yang sebelumnya pun belum membuka ruang untuk bisa berkoalisi dengan keempat partai tersebut, lantaran sudah menetapkan sosok Ketua DPD Partai Golkar KBB Doddy Imran Cholid sebagai bakal calon Bupati Bandung Barat 2018-2023.
Menurutnya, saat ini penjajakan dan komunikasi dengan Partai Golkar maupun Hanura pun tengah dijalin. Penjajakan itu tentu untuk melawan PDIP dengan koalisinya. “Hanura dan Golkar komunikasi sudah berjalan. Makanya terkait pembahasan koalisi besar itu masih berjalan,” jelas Iwan.
Jika koalisi besar ini terwujud, maka dalam kontestasi Pilkada KBB diprediksi akan menampilkan dua pasangan calon (paslon) yang akan bertarung secara head to head. Pasalnya, PPP, PKB dan PDIP berencana membangun koalisi Islam Nasionalis dalam Pilkada KBB 2018. “Kami akan bangun koalisi, satu nasionalis dan juga islamis. Terkait koalisi itu sudah mengerucut ke PDIP, dan PKB,” kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP KBB Samsul Maarif.


Samsul menambahkan jika koalisi Islam Nasionalis terwujud, PPP kemungkinan mengusung figur dari PDIP sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati KBB 2018. Sementara dukungan PPP selaku salah satu perwakilan kelompok Islam di KBB kepada calon dari PDIP yang juga partai nasioanalis merupakan sejarah yang akan berulang dalam politik di Indonesia. “Kalau kita lihat masa lalu, PDIP dengan PPP itu memiliki nasib dan perjuangan yang hampir sama di zaman orde baru. Oleh karenanya, kami ingin di pilkada nanti akan habis-habisan memenangkan pesta demokrasi ini,” pungkasnya. [je/ded]