Hot News

Pilkada Kota Bogor, Demokrat Masuk Koalisi PKS dan Gerindra


BOGOR
 – Demokrat akhirnya menentukan sikap berkoalisi masuk dalam poros PKS dan Gerindra yang lebih dulu telah mendeklarasikan diri dengan label Koalisi Merah Putih di Pilkada Kota Bogor 2018 mendatang.
Penandatanganan nota kesepahaman koalisi antara tiga partai ini berlangsung dengan diawali pertemuan tertutup di rumah makan di bilangan Jalan Pajajaran, Bogor Tengah, Kota Bogor, Rabu sore 20 Desember 2017.
Pebubuhan tanda tangan dilakukan masing-masing ketua partai. Dari PKS oleh Atang Trisnanto, Gerindra oleh Sopian Ali Agam dan Demokrat oleh Usmar Hariman serta disaksikan jajaran pengurus masing-masing partai.
“Pertemuan tadi, kami memiliki kesepahaman membangun koalisi dalam Pilkada Kota Bogor 2018,” ujar Ketua DPD PKS Kota Bogor Atang Trisnanto didampingi Ketua DPC Gerindra Kota Bogor Sopian Ali Agam dan Ketua DPC Demokrat Kota Bogor Usmar Hariman sebelum penandatanganan nota kesepahaman.
Lanjut Atang, ada beberapa poin tertuang dalam nota kesepahaman, diantaranya ketiga partai sepakat merintis bangunan koalisi dan dilanjutkan nanti dalam tim kecil yang membahas alternatif pasangan calon wali kota dan wakilnya termasuk PKS, Gerindra dan Demokrat akan mengusulkannya ke DPP.
Ketiga partai ini juga, sambungnya, diberikan keleluasaan membuka ruang membangun komunikasi politik dengan partai lain. Terkait kandidat-kandidat nanti yang diusung akan diputuskan oleh tim kecil dalam kurun waktu empat hari.
Sementara itu, ditegaskan kembali Ketua DPC Demokrat Kota Bogor Usmar Hariman, seperti disebutkan dalam poin bahwa masing-masing partai diberikan kesempatan berkomunikasi politik dengan partai lain. Apakah nantinya bisa menjadi pengkayaan koalisi atau ketiga partai ini utuh berkoalisi sampai batas ditentukan bersama.
“Ada usulan dari PKS, nota kesepahaman ini diakhiri paling lama 31 Desember atau akhir tahun. Tapi kita memandang lebih cepat lebih bagus sehingga pusat bisa lebih cepat mengkaji, mendalami, dan feedback dari pusat kita akan dapat cepat pula keputusan. Tinggal nanti merumuskan teknis lainnya yang dibutuhkan dalam menyongsong Pilkada dengan konsep menang,” kata Usmar.
Kesempatan ini, ia juga memastikan koalisi yang dibangun Demokrat, Gerindra dan PKS sampai saat ini tidak akan cerai. Bahkan langkah ketiga partai yang dipastikan telah memenuhi syarat dukungan pencalonan ini lebih maju selangkah dari partai lain.
“Untuk figur calon masing-masing partai sudah bisa dibaca memiliki kader-kader terbaik dan itu nanti bisa dikolaborasikan dengan berbagai metologi survei yakni elektabilitas dan popularitas,” tandas Usmar.
Diketahui, riwayat Pilkada 2013, Gerindra dan Demokrat bersama PAN, PKB dan PBB merupakan partai pengusung yang menghantarkan pasangan Bima Arya dan Usmar Hariman sebagai wali kota dan wakil wali kota Bogor periode saat ini.
Disinggung hal tersebut, Ketua DPC Gerindra Kota Bogor Sopian Ali Agam menegaskan, bicara petahana masih berjalan sampai dengan masa berakhirnya pemerintahan Bima-Usmar 2019. Namun dalam kontek Pilkada Kota Bogor 2018, ada perbedaan atau ada perpecahan itu merupakan hal yang wajar.
“Jadi bicara Pendawa Lima (partai-partai pengusung Bima-Usmar) saya rasa tetap berjalan sampai 2019,” jelas Sopian.

Kata Sopian, bahwa kesepakatan hari ini merupakan tindaklanjut dari pertemuan ketiga partai sebelumnya. Terkait kandidat yang akan diusung itu diserahkan kepada tim kecil. “Demokrat kita tahu ada satu calon, sedangkan dari Gerindra dan PKS jelas banyak, paling kita akan kerucutkan dengan dua nama saja,” kata Sopian. [wiisiinews/ded]