Komentari Tweet-War HNW dan Deddy Mizwar, Ini Kata Demokrat
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo menilai tak etis kader partai lain mengomentari soal internal partai lainnya.
Hal itu diungkapkannya merespons
"tweet-war" antara Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid
dan Deddy Mizwar.
"Sebenarnya tidak etis bagi
kader partai lain untuk memberikan komentar terhadap apa-apa yang terjadi
secara internal di partai yang bukan miliknya. Jadi saya, seperti biasa,
"senyum-senyum" saja melihat ada yang berkomentar terhadap apa-apa
yang terjadi didalam internal Partai Demokrat," ujar Roy melalui pesan
singkat, Selasa (2/1/2018).
Menurutnya, hal yang dilakukan
Deddy dengan menandatangani kontrak politik adalah hal wajar. Sebab, selain
kini sebagai kader, Deddy juga termasuk salah satu pendiri partai.
Menurutnya, Demokrat sangat
menjunjung tinggi pakta integritas sejak awal. Sehingga tidak ada kader yang
"loncat-loncat" atau nantinya berkhianat.
"Awalnya bilang A,
ujung-ujung bilang B dan sebagainya," ujar dia.
Bang @Deddy_Mizwar_ berikut Pakta Integritas, ya Abang tandatangani, yg pd point 3 jelas menyebutkn ttg komitmen Demiz unt gerakkan mesin Partai unt memenangkan Presiden/Wakil Peesiden yg diusung olh Partai Demokrat. Dokumen ini kami dapat dari 2 sumber yg sangat dekat dg Antum. pic.twitter.com/x5FxCSJRJ7— Hidayat Nur Wahid (@hnurwahid) 1 Januari 2018
Meski begitu, Roy merasa Demokrat
tak perlu mempermasalahkan hal tersebut. Ia mempersilakan publik memberi
penilaian.
"Biarkan publik yang
menilai, bagaikan sebuah keluarga sebaiknya bicarakan saja urusan internal
masing-masing dan tidak usah mencampuri apalagi meributkan urusan eksternal
alias tetangganya," kata Anggota Komisi I DPR itu.
Deddy Mizwar sebelumnya
menanggapi unggahan Wakil Ketua Dewan Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid melalui akun
Twitter pribadinya @hnurwahid.
Unggahan tersebut tak lain adalah
pakta integritas antara Deddy dengan Partai Demokrat di Pilkada Jawa Barat
2018.
"Hehe kalo dokumen itu yg
dimaksud mk dosa apa yg sy lakukan pd PKS.bukankah Ustadz sbg kader PKS juga
harus mendukung capres/cawapres yg diusung PKS?," ucap Deddy melalui akun
twitter-nya @Deddy_Mizwar_, Senin (1/1/2108).
Tak tinggal diam, Hidayat pun
menanggapi cuitan Deddy tersebut. Ia mempertanyakan maksud "Dosa"
yang diutarakan Deddy.
"Bisa disebut
kapan&dimana saya menyebut itu sbg“dosa” Bang Demiz? He he he. Saya
menyebut itu sbg pilihan politik Bang Demiz yg kami hormati. Sbgmn sewajarnya
juga bila Bang Demiz hormati sikap politik kami di PKS ttg dukungan thd
Capres/Cawapres nanti," kata dia. [kompas/ded]