Toto Purwanto: Makna Idul Adha Pengorbanan kepada Sesama
PURWAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Purwakarta, Toto Purwanto mengatakan Hari Raya Idul Adha adalah hari pengorbanan untuk sesama. Yaitu mengorbankan harta dan yang disenangi untuk lebih peduli kepada masyarakat luas.
Toto melihat bahwa dari semua proses kronologi Idul Adha adalah semata-mata untuk mengorbankan harta di jalan Allah dan sesama manusia. Dan pengorbanan yang dimaksud ialah, melakukan atau bisa saja memberikan yang terbaik untuk kebaikan umat dan bangsa. Sehingga, akan meminimalisir tendesi kecemburuan sosial antara yang memiliki harta dan yang kurang mampu. Itu menurutnya sudah jauh hari diajarkan oleh Nabi Ibrahim dan anaknya Nabi Ismail. Pada realitas hari ini maka pengorbanan ialah untuk pengabdian dan berbagi untuk sesama.
“Idul Adha itu untuk berbagi, karena Allah mengajarkan kepada seluruh makhluksnya untuk memiliki kepedulian baik sesama manusia maupun alam semesta,” ujarnya.
Kondisinya sangat memungkinkan untuk membuka dan mempererat tali silaturahmi satu sama lain maupun antar tetangga. Hal itu yang sampai saat ini semakin terkikis dengan gaya hidup masyarakat yang individualistis. Maka dengan adanya Idul Adha Allah selalu mengajarkan kepada makhluknya agar hidup lebih bermanfaat bagi yang lain. Karena hidup yang paling baik ialah ketika mampu memberikan manfaat kepada sesama makhluk lainnya, itu sama dengan konsep rahmatan lil alamin.
“Allah selalu memberikan pilihan kepada kita, ketika berkurban pun ada banyak pilihan, bisa dari hewan besar, sedang sampai kecil sesuai dengan kemampuan,” paparnya.
Selain mengajarkan pengorbanan Hari Raya Idul Adha pun mengajarkan untuk selalu berbuat ikhlas. Ibadah yang selama ini dilakukan adalah semata-mata pengabdian kepada Allah tuhan semesta alam. Dan itu yang selalu diajarkan Rasulullah dalam setiap langkah dan gerak menjalani kehidupan. Keikhlasan yang dijalankan ialah menjadi modal dasar amalan ibadah lebih disukai Allah dan rosulnya. Sehingga sebagai umat Islam dan sebagai bangsa Indonesia, berkurban menjadi pondasi dasar kemakmuran masyarakat bila dijalani dengan keikhlasan.
“Pada dasarnya kita dituntut untuk hidup lebih peduli sesama baik sebagai pemeluk agama juga sebagai warga negara,” pungkasnya. [pp/ded]