Hot News

Ketika Pentolan Parpol di Kota Bekasi Bicara Soal Korupsi

BEKASI - Stigma negatif masyarakat terhadap partai politik masih terbilang tinggi. Apalagi bila dihubungkan dengan praktik korupsi. Sampai saat ini masyarakat menilai, partai menjadi salah satu institusi yang korup di republik ini.
Meski begitu, sejumlah pentolan partai politik di Kota Bekasi nampak tidak alergi bicara soal pemberantasan korupsi di Indonesia khususnya di Kota Bekasi.
Hal ini terlihat saat para pentolan partai di Kota Bekasi menjadi pembicara dalam diskusi publik dengan tema pencehan korupsi dalam rangka peringatan hari antikorupsi yang dihelat oleh salah satu Lembaga Swadaya Masyarata (LSM) di Kota Bekasi di Balai Patriot, Bekasi Selatan, Kamis (10/12).
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Kota Bekasi, Heri Koswara misalnya mengatakan, untuk mencegah korupsi, patainya membangun sebuah sistem rekrutmen kader yang ketat. Kemudian memberlakukan sanksi tegas bagi anggotanya yang melakukan tindakan korup.
“Sejauh ini sistem yang dibangun oleh partai kami berjalan baik dan itu bagus untuk partai,” kata dia.
Sementara Ketua DPC Gerindra Kota Bekasi, Ibu Hajar Tanjung mengatakan, melawan korupsi harus dimulai dari dalam diri. Menurutnya, tanpa adanya kesadaran dalam diri, maka akan susah memberantas praktik tersebut.
“Jangan cuma digembar-gemborkan saja. Tapi semua harus memulai dari dalam diri sendiri. Tanpa hal itu tentu akan sangat susah,” kata dia.
Salah satu pentolan partai Demokrat, Ratu Tatu Sukarsih mengatakan, melawan korupsi harus dimulai dengan menumbuhkan budaya malu.
“Rasa malu harus kita tanamkan. Malu mengambil hak orang lain, malu mencuri apa yang bukan hak. Dari situ saya yakin korupsi bisa dicegah,” kata dia.
Dari total 12 partai politik yang ada di Kota Bekasi, sebanyak 5 partai hadir dalam diskusi tersebut dengan mengirimkan wakilnya. Partai tersebut antaralain, Demokrat, PDI Perjuangan, Golkar, PKS, Gerindra.
Hadir pula para peserta antaralain, perwakilan organisasi kepemudaan, organisasi masyarakat, LSM serta mahasiswa dan pelajar. [klikbekasi/ded]