Hot News

Demokrat: Gaya Komunikasi yang Santun Dongkrak Elektabilitas Agus-Sylvi

JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Ramadhan Pohan menilai gaya komunikasi yang santun dari pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni telah mendongkrak elektabilitas pasangan ini. Ramadhan mengaku kaget dengan kenaikan elektabilitas tersebut yang sangat cepat dan bisa menyalib pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
Hal ini disampaikan Ramadhan menanggapi hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis hari Kamis (24/11) di Kantor Indikator Jakarta pada Kamis (24/11).
"Kenaikan elektabilitas ini, kalau saya amati memang tidak terlepas dari gaya komunikasi Agus-Sylvi yang santun, yang diterima oleh warga Jakarta. Warga Jakarta tidak suka komunikasi yang kasar-kasar," ujar Ramadhan.
Dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia menempatkan Agus-Sylvi di peringkat pertama dengan elektabilitas mencapai 30,4 persen. Agus-Sylvia mengungguli pasangan Ahok-Djarot yang hanya meraih 26 persen dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebesar 24,5 persen.
"Hasil survei ini mengonfirmasi bahwa Jakarta membutuhkan pemimpin baru, yang muda dan energik dengan gaya komunikasi sopan," tandaa dia.
Lebih lanjut, Ramadhan mengatakan bahwa Agus-Sylvi dan timnya tidak pernah masuk dalam kampanye terkait isu-isu SARA. Agus, kata dia, lebih fokus bertemu masyarakat, menyapanya dan menyampaikan visi dan misi kepada masyarakat.
"Biasanya Agus selalu membawa buku catatan yang menulis keluhan dan aspirasi masyarakat," ungkap dia.
Dia juga membantah bahwa kenaikan elektabilitas Agus-Sylvi karena mendapat keuntungan dari kasus hukum yang menimpa Ahok. Menurut dia, kenaikan elektablitas ini karena gaya komunikasi Agus-Sylvi dan kerja tim pemenangan.
Sebagaimana diketahui, survei Indikator dilakukan pada 15-22 November 2016 terhadap masyarakat Jakarta yang sudah berumur 17 tahun atau lebih dengan sampel sebanyak 798 dari 800 responden yang direncanakan. Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling, dan margin of error sebesar kurang lebih 3,6 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh kota yang terdistribusi secara proporsional. [bs/rhm]