Hot News

Audiensi di Bogor, Deddy Mizwar Jadi Tempat Curhat Warga



BANDUNG 
– Calon gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar melakukan audiensi dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Bumi Mandiri. Audiensi digelar di rumah Ketua LMDH Bumi Mandiri Anton Budiman di kawasan Kampung Jambu, Cigudeg, Kabupaten Bogor, Sabtu (24/2/2018).

Dalam pertemuan itu, hadir beberapa pihak yang mewakili berbagai elemen masyarakat. Mereka mencurahkan perasaan dan berbagai aspirasinya kepada Demiz.
Anton misalnya. Ia menyampaikan agar ke depan tidak ada pembatasan pembelian pupuk untuk petani.
"Kami meminta agar selalu dioptimalkan untuk pupuk bersubsidi," ujar Anton.
Ia juga menyampaikan harapan penambang emas liar di daerah sekitar dilindungi. Mereka diharapkan diberikan legalitas. Sebab, para penambang itu dinilai berjuang untuk mencari nafkah.
Ketua DKM Masjid Jami At-Taqwa Asep Saepudin menyampaikan harapannya agar ke depan agar akses lalu lintas dibenahi. Sebab, banyak titik kemacetan di Bogor menuju Jakarta.
Kemacetan menjadi salah satu penghambat warga Bogor yang bekerja di Jakarta. "Saya dari rumah ke Mangga Dua butuh waktu empat sampai lima jam. Artinya kami ini tua di jalan," keluhnya.
Ia lalu menyampaikan keresahannya soal banyaknya teror kepada tokoh umat Islam belakangan ini. Ia tidak mau hal serupa terjadi di wilayahnya.
Demiz pun langsung memberi jawaban. Ia menegaskan bahwa polisi dan pemerintah tidak bisa sepenuhnya terjun langsung ke masyarakat untuk mengatasi hal itu.
Sebab, personel kepolisian dan pemerintah tidak memungkinkan melakukan itu karena terhambat jumlah yang tidak ideal. Solusinya adalah warga, santri, jamaah, serta masyarakat di lingkungan sekitar harus melindungi ulama dan tokoh umat Islam di wilayahnya.
"Siapa yang wajib melindungi? Santrinya. Yang wajib melindungi adalah muridnya, masyarakatnya. Kan masyarakat ada, jamaah ada," tutur Demiz.
"Polisi berapa orang dibanding ulama? Ulama banyak bener. Banyakan masjid daripada polsek. Enggak bisa mengandalkan polisi," tegasnya.

Sementara selain hal itu, warga juga ada yang menyampaikan aspirasi seputar dunia kesehatan, pendidikan, hingga olahraga. Semua yang terungkap dalam audiensi itu diterima Demiz sebagai bahan masukan ke depan.
"Saya kira kita perlu melakukan dialog. Bukan untuk menyampaikan apa yang mau kita lakukan, tapi apa yang mereka harapkan. Ini penting," jelas Demiz. [okezone/ded]