Hot News

Demokrat Targetkan Raih 10 Kursi di DPRD Kota Bogor


BOGOR
– Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Bogor optimis meraih 10 kursi di DPRD Kota Bogor pada Pemilu April 2019. Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat, Ir. Irfan Suryanagara mengemukakan hal ini pembekalan Calon Legislatif (Caleg) Partai Demokrat Kota Bogor dengan tema Menuju Pemenangan Pemilu 2019, di Kantor DPC Partai Demokrat Kota Bogor, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Sabtu (1/12/2018).
Hadir dalam acara itu Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPD Partai Demokrat, H. Wawan Setiawan, Ketua DPC Partai Demokrat Kota Bogor, R. Dodi Setiawan serta para caleg DPRD Kota Bogor, Provinsi dan DPR RI.
Irfan meminta kepada Ketua DPC Demokrat Kota Bogor untuk mengeluarkan Surat Keputusan (SK) terkait penerapan sistem jaringan zonasi terhadap seluruh caleg sesuai dapilnya masing – masing.
“Zonasi ini merupakan upaya dan strategi kami untuk memenangkan dan merebut kembali 15 kursi DPRD Kota Bogor pada Pileg 2019 mendatang. Oleh karena itu, kepada seluruh kader dan caleg – caleg Demokrat harus turun langsung bertemu dengan masyarakat dan bersosialisasi menyampaikan program – program partai terutama 14 program prioritas, sehingga target untuk meraih 15 kursi DPRD Kota Bogor, 2 kursi DPRD Provinsi dan 3 kursi DPR RI bisa tercapai,” ucapnya.
Ketua DPC Partai Demokrat Kota Bogor, R. Dodi Setiawan menyambut baik permintaan Ketua DPD partai berlambang mercy itu. Dodi yang saat ini masih menjabat sebagai anggota DPRD Kota Bogor mengatakan, pembagian zonasi ini nanti akan ditetapkan setelah sidang pleno DPC Demokrat Kota Bogor.
“Nanti para caleg akan dimintai keterangan terkait wilayah mana saja yang sudah dilakukan pembinaan. Jika sudah dilakukan, nanti DPC akan mengeluarkan SK zonasi sehingga nanti para caleg yang memang satu dapil tidak berebut wilayah yang sudah dibina oleh para caleg sebelumnya,” ungkap Dodi yang sudah dua priode menjabat sebagai dewan DPRD Kota Bogor.
Dodi yang juga Caleg DPRD Kota Bogor dapil 2 Bogor Utara nomor urut satu, berharap dengan pemetaan zonasi ini para caleg dapat meraih suara sebanyak – banyaknya di dapil masing – masing sehingga partai demokrat bisa memenangkan Pemilu di tahun 2019 mendatang.
Namun demikian, Dodi menegaskan, bagi para caleg yang sudah mendapatkan zonasi tetapi melanggar aturan yang sudah ditetapkan seperti keluar dari zonanya, akan mendapatkan sanksi berat dari partai berupa pergantian saat caleg tersebut terpilih.
“Saat caleg yang melanggar ini terpilih menjadi anggota DPRD, nanti namanya akan di coret setelah dilantik dan digantikan oleh suara terbesar kedua. Hal ini dilakukan karena memang nanti Pileg akan menerapkan sistem penghitungan suara Sainte Lague Murni sehingga kita harus benar – benar berjuang, bekerja, berupaya agar demokrat ini bisa membangkitkan para calegnya untuk tambah bersemangat,” katanya.
Terlepas dari itu, sambungnya, masing – masing caleg pun memiliki strategi politik yang berbeda. Namun para intinya para caleg harus terjun langsung ke masyarakat, memperkenalkan diri, mensosialisasikan visi misi dan program – programnya sehingga bisa menarik simpatik dan menaruh kepercayaan kepada caleg tersebut.
Dodi mengingatkan kepada para caleg jika sudah mendapat kepercayaan dan amanah dari masyarakat, untuk tidak melupakan warga yang sudah memilih dirinya tetapi harus terus memihak, peduli, memenuhi kebutuhan warga, memprioritaskan dan mendengarkan semua aspirasi warga, karena tidak akan caleg tersebut terpilih jika tidak warga sendiri yang memilihnya.
“Target kita 20 persen atau 10 kursi dari 50 kursi DPRD Kota Bogor yang tersedia. Tetapi, dengan ikhtiar, doa dan upaya yang nanti akan dilakukan oleh para caleg – caleg Insya Allah target 10 kursi bisa terlewati sehingga bisa meraih 15 kursi,” ujarnya.
Dodi menambahkan, semua caleg harus berjuang sekuat tenaga dengan segala kemampuan serta tidak banyak mengobral janji kepada masyarakat, lakukan yang terbaik termasuk fraksi pun harus membantu. Jangan hanya membantu untuk diri pribadinya, tetapi bisa membantu para kadernya.
“Mudah – mudahan para caleg bisa membuka mata dan telinga sehingga bisa mendengarkan dan membantu warga yang membutuhkan terutama di bidang kesehatan dan pendidikan,” pungkasnya. [bk/ded]