Hot News

Partai Demokrat Jabar Klaim Raih Peningkatan Suara Pemilu 2019 di Kab. Garut


GARUT
- Ketua DPD Partai Demokrat (PD) Jawa Barat, Irfan Suryanagara mengklaim raihan suara pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 mengalami peningkatan dalam menempatkan wakilnya di kursi DPRD Kabupaten/Kota dan DPRD Provinsi Jawa Barat. 

Bahkan ia mengklaim, raihan suara Partai Demokrat di Garut mampu mengantarkan 6 calegnya ke DPRD Kabupaten Garut. Sedangkan 1 caleg melenggang ke DPRD Jabar.

"Ya kalau dibandingkan dengan raihan suara pada Pemilu tahun 2014 lalau, raihan suara naik sebanyak 1 kursi dari jumlah 5 kursi," ucapnya.

Sedangkan untuk wakil rakyat yang sudah bisa dinyatakan lolos ke DPR RI Senayan Jakarta, dari Dapil Jabar XI berdasarkan hitungan yang ada di DPD Partai Demokrat Jawa Barat, baru lolos satu kursi. Namun, siapa yang akan lolos dari sekian calon dirinya masih melihat siapa yang mendapatkan suara terbanyak.

Irfan juga meminta seluruh kader Partai Demokrat untuk terus mengawal raihan suara mulai dari tingkat bawah sampai dengan tingkat KPU. 

"Sekarang masih terjadi kerawanan. Untuk itu mari kita kawal raihan suara yang saat ini sedang direkapitulasi. Tapi jangan takut kita sudah ada datanya semua," tegasnya.

Terkait kerawanan hilangnya raihan suara baik suara partai dan suara caleg, aku Irfan, pada pemilu tahun 2019 sekarang tidak mungkin terjadi. Soalnya, seluruh data hasil pemilihan suara di tingkat TPS sudah langsung bisa dikirim ke tingkat pusat. 

"C1 Plano hasil penghitungan suara sudah langsung di kirim ke pusat, apalagi sekarang ada pengawas PTPS di setiap TPS, kecurangan bisa langsung diketahui dengan data digital yang sudah di kirim ke pusat," ucapnya yang di dampingi Ketua DPC Demokrat Garut, Ahmad Bajuri.

Ia menuturkan, Pemilu 2019 merupakan salah satu pesta demokrasi yang sangat melelahkan. Soalnya, berbarengan dengan pemilihan presiden. 
"Sepanjang sejarah pemilu sekarang sangat panjang dan sulit. Angka partisipasi Pilpres dan Pileg tidak seimbang. Kebanyakan masyarakat saat datang ke TPS memilih Calon Presiden dan Calon Wakilnya, sedangkan untuk memilih partai dan calegnya sangat kurang," ujarnya. [galamedia/ded]