Hot News

Elektabilitas Naik, Demokrat Bertekad Rebut Kemenangan Pemilu 2019

JAKARTA – Elektabilitas Partai Demokrat (PD) berdasarkan hasil survei Populi Center meningkat 2 persen sejak Januari hingga Oktober. Peningkatan ini direspons positif.
“Ini sinyal positif kembalinya kepercayaan publik terhadap Partai Demokrat. Kepercayaan publik ini harus diapresiasi,” kata Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP PD Imelda Sari, Selasa (27/10).
Meski begitu, dia menyatakan, partainya tetap bekerja keras untuk mengembalikan kejayaan yang pernah dicapai pada Pemilu 2009. “Kami bertekad merebut kemenangan pada pemilu 2019,” tegasnya.
Dia optimistis elektabilitas partainya terus meningkat. “Dengan trend yang naik seperti ini, perlahan tapi pasti, kami optimistis. Saat ini kami fokus pada pilkada dulu sebelum menuju pemilu. Konsolidasi akan senantiasa kami lakukan,” ujarnya.
Menurutnya, sebuah kewajaran apabila pada Januari, elektabilitasnya masih rendah. Sebab, saat itu tingkat kepercayaan terhadap pemerintah begitu tinggi. Selain itu, partainya juga belum menggelar kongres.
“Ketika Kongres Demokrat di bulan Mei yang menghasilkan Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) sebagai ketua umum (ketum) itulah titik balik kami. Publik mungkin melihat ada perbaikan kinerja dari Demokrat,” ucapnya.
Sebelumnya, lembaga riset Populi Center melakukan survei tingkat elektabilitas parpol selama 2015. “Elektabilitas PDIP masih tertinggi saat ini dengan 29,2 persen, diikuti Gerindra 15,4 persen dan Golkar 10,8 persen. Namun di daerah terdampak asap, elektabilitas Gerindra melebihi PDIP," kata peneliti Populi Center, Nona Evita, dalam paparan hasil surveinya, Senin (26/10).
Survei dilakukan dengan metode wawancara tatap muka di seluruh 34 provinsi di Indonesia mulai dari tanggal 15 Oktober sampai 22 Oktober 2015. Besaran sampel adalah 1.200 responden, dipilih secara acak bertingkat. Margin of error survei ini sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Berikut hasil survei Populi Center terkait elektabilitas parpol
PDIP: Januari: 31,1 persen, Oktober: 29,2 persen
Gerindra: Januari: 12,8 persen, Oktober: 15,4 persen
Golkar: Januari: 12,5 persen Oktober: 10,8 persen
PD: Januari: 4,3 persen, Oktober: 6,3 persen
PKB: Januari: 7,4 persen, Oktober: 4,9 persen
Nasdem: Januari: 3,8 persen, Oktober: 4,1 persen
PPP: Januari: 2,4 persen, Oktober: 2,8 persen
PAN: Januari: 2,3 persen, Oktober: 2,2 persen
PKS: Januari: 4,2 persen, Oktober: 2,2 persen
Hanura: Januari 1,7 persen, Oktober: 0,3 persen
PBB: Januari 0,7 persen, Oktober: 0,2 persen
PKPI: Januari 0,2 persen, Oktober: 0,1 persen
Tidak tahu/tidak jawab: Januari 16,5 persen, Oktober: 21,4 persen.