Hot News

Demokrat Masih Kaji Sistem Proporsional Tertutup

JAKARTA - Fraksi Partai Demokrat belum menentukan apakah ingin memertahankan sistem pemilihan umum yang ada saat ini atau ikut mendorong kembalinya sistem proporsional tertutup.
Sekretaris fraksi Demokrat di DPR RI, Didik Mukrianto mengatakan, pihaknya saat ini masih menggali masukan dari berbagai kelompok masyarakat untuk perbaikan Undang-Undang Pemilu.
"Perlu kajian yang mendalam sebelum menentukan sikap," ujar Didik pada Republika, Selasa (9/2).
Didik menambahkan, yang pasti Demokrat berkomitmen serta membuka diri untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap penguatan demokrasi.
Termasuk dengan perbaikan dan penyempurnaan UU Pemilu yang sudah ada saat ini. Hal itu untuk memberikan pemilu yang lebih baik di tahun 2019 nanti.
Menurutnya, seluruh partai politik maupun stake holder memiliki tujuan yang sama untuk menghadirkan pemilu yang demokratis, terukur dan lebih transparan serta akuntabel.
Hasil kompetisi demokrasi yang dihadirkan melalui pemilu harus tetap didorong agar berjalan baik. Misalnya terbebas dari kompetisi yang tidak fair melalui upaya politik uang. Hal inilah yang menjadi harapan seluruh masyarakat Indonesia saat ini.
Pemilu dengan sistem yang baik diharapkan mampu melahirkan sosok-sosok pemimpin bangsa yang cerdas dan berkomitmen tinggi dan dekat dengan rakyat. Hasilnya, perjuangan kepada perwujudan aspirasi masyarakat dilakukan secara utuh.
Menurut Didik, baik sistem proporsional tertutup atau terbuka dengan sistem suara terbanyak sudah pernah dilakukan. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jadi, masih dibutuhkan kajian agar penerapan sistem pemilu dapat berjalan secara ideal untuk melahirkan wakil rakyat.
"Hadirnya wakil rakyat yang mempunyai komitmen, ide, gagasan, visi, misi dan program yang akseptabel di konstituen menjadi kebutuhan dasar bagi bangsa ini," tegas dia. [republika/ded]