Hot News

SBY Ingatkan Pemimpin Harus Lakukan Pembangunan Berkesinambungan

KARAWANG - Presiden Indonesia periode 2004-2014, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengingatkan agar para pemimpin dari mulai kepala desa hingga presiden meneruskan `warisan` yang baik dari pemimpin sebelumnya, agar proses pembangunan bisa terjadi secara berkesinambungan.

"Pembangunan di negara ini harus tetap berjalan secara berkesinambungan," kata pria asal Pacitan, Jawa Timur (Jatim) itu, saat menyampaikan sambutan dalam acara Silaturahmi Akbar Partai Demokrat (PD), di Kabupaten Karawang, Jawa Barat (Jabar), seperti dikutipAntara, Senin (23/11/2015).

Kesinambungan pembangunan, setelah tahap perencanaan yang matang dan terpadu, adalah salah satu syarat utama keberhasilan pembangunan banyak bangsa. Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, ada Pelita dan Repelita yang berlaku tiap lima tahun dan saling berkait, maka setelah reformasi itu tiada lagi.  

Dikatakan Yudhoyono, bagi para pemimpin yang baru terpilih, lanjutkan program-program pemimpin sebelumnya yang dianggap baik. Sedangkan program-program yang dianggap kurang baik, itu bisa diperbaiki agar lebih sempurna.

"Sepuluh tahun kemarin, dunia mencatat kalau kita telah membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik. Itu harus dicatat pemimpin yang melanjutkan," ujarnya.

Pada masa kepemimpinan dia yang berhati-hati, Indonesia mampu meraih pertumbuhan ekonomi tertinggi di ASEAN, dan selamat dari gejolak ekonomi global. Dan, selama menjadi Presiden Indonesia, SBY yang dikenal sangat tertata dalam segala hal mengaku telah menyaring program-program yang dianggap baik dari presiden-persiden sebelumnya.

Dia melanjutkan program yang dianggap baik pada masa pemerintahan Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Megawati hingga Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu dilanjutkan selama masa kepemimpinannya. Sedangkan hal yang dianggap kurang baik, itu ditinggalkan atau diarahkan lagi agar lebih baik.

"Jadi pemimpin yang baru itu harus melanjutkan hal-hal yang baik dari pemimpin sebelumnya dan menyempurnakan hal-hal yang kurang baik," beber ayah dua anak itu.

Pria berusia 66 tahun itu menyatakan, Indonesia yang baik itu para pemimpinnya, mulai dari presiden sampai kepala desa, yang benar-benar mencintai rakyatnya. Dia menambahkan untuk mencintai rakyatnya itu, seorang pemimpin tidak harus melulu jalan-jalan ke tengah masyarakat.

"Pemimpin yang baik ialah pemimpin yang memimpin, baik itu presiden, gubernur, wali kota/bupati, camat maupun kepala desa, yang pikirannya benar-benar diarahkan untuk kepentingan rakyat," imbuhnya.

"Indonesia kita tuju ialah Indonesia yang masyarakatnya sejahtera, pendidikan dan kesehatannya semakin baik," ungkapnya.

Ketua Umum dan Ketua Dewan Penasehat DPP Partai Demokrat itu menginginkan agar perpolitikan di Indonesia berjalan lurus, baik dan santun, bukan politik kotor yang saling fitnah dan banyak intrik. Sebab, jika politik kotor di Indonesia ini terus berkembang, dikhawatirkan akan memecah bela bangsa Indonesia. [harianterbit/ded]